Judul : Ciri-ciri Penyakit Leukemia - Gejala, Penyabab dan Harapan Hidup
link : Ciri-ciri Penyakit Leukemia - Gejala, Penyabab dan Harapan Hidup
Ciri-ciri Penyakit Leukemia - Gejala, Penyabab dan Harapan Hidup
Walaupun penyakit leukemia ini tidak bisa di lihat dengan mata telanjang, namun penyakit ini dapat di ketahui melalui ciri dan tanda gejala yang di timbulkan. Bagi anda yang ingin mengetahui lebih jelas tentang penyakit leukemia ini lebih tepat karena pada uraian artikel ini akan kami bahas mengenai Ciri-ciri Penyakit Leukemia - Gejala, Penyabab dan Harapan Hidup yang juga kami lengkapi dengan penyebab, gejala serta cara mengobatinya. Penyakit leukemia memanglah penyakit yang berbahaya, oleh karena itu apabila anda telah merasakan gejala dari leukemia ini sebaiknya bergegaslah kedokter untuk mendapatkan perawatan dan obatnya karena keterlambatan dalam mengenali penyakit tersebut dapat mengakibatkan menipisnya harapan hidup seseorang. Membahas tentang penyakit yang satu ini memanglah sedikit rumit karena leukemia akan terbagi-bagi menurut jenis, keganasan dan tingkat bahayanya. Oleh karena itu anda harus mengetahui semua dari jenis penyakit ini untuk dapat memastikan penyakit yang mungkin telah di derita.
Tentang penyakit leukemia atau kanker leukemia ini asal mula di jelaskan oleh Virchow pada tahun 1847 yang di sebut sebagai penyakit darah putih. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu penyakit leukemia? Apa penyebabnya dan apa sajakah jenis-jenisnya? Untuk mengetahui selengkapnya silakan anda simak seperti di bawah ini.
Penyakit Leukemia
Penyakit leukemia adalah penyakit neoplasmatik yang di tandai dengan perubahan sel atau diferensiasi dan fase sel saat mengalami pengulangan siklus sel yang di sebut juga "proliferasi" produksi sel darah di sumsum tulang sel induk (hematopoietik) yang secara maligna (pertumbuhan sel ganas yang tidak terkendali) melakukan transformasi sehingga mengakibatkan penekanan dan penggantian unsur sumsum yang normal. Pengertian dari neoplastik adalah pertumbuhan sel abnormal yang dapat berubah menjadi sel baru yang di kenal dengan kanker. Sedangkan klasifikasi leukimia yang banyak di gunakan adalah berdasarkan pada French American British atau FAB. Karena klasifikasi ini merupakan klasifikasi morfologi yang di dasarkan pada proses terjadinya perubahan sel dan maturasi sel leukemia yang dominan dalam sumsum tulang. Hal itu sesuai dengan penelitian sitokimia oleh Dabich tahun 1980; Gralnick 1977. Berdasarkan pengelompokan tahap perkembangan penyakit, leukemia di bagi menjadi dua yaitu leukemia akut dan kronik. Namun diantara dari yang akut dan kronik tersebut juga akan di bagi lagi menjadi beberapa bagian lagi, untuk mengetahuinya berikut ulasannya.
Jenis
Ada beberapa jenis dari leukemia yang di bedakan berdasarkan pada tingkat keparahan, keganasan penyakit, gejala dan harapan hidup bagi penderita. Pengelompokan jenis leukemia tersebut dapat memudahkan anda untuk mengetahui lebih jelas tentang penyakit yang anda derita supaya nantinya dapat mengantisipasi dari perkembangan penyakit tersebut. karena tiap jenis dari leukemia tersebut masing-masing mengalami perbedaan baik dari gejala, usia yang diserang, tingkat perkembangan dan harapan hidup. dan berikut pembagian dari jenis leukemia:
1. Leukemia Akut
Penyakit leukemia merupakan penyakit yang dapat menyerang pada semua orang baik laki-laki maupun perempuan. Namun pada kebanyakan kasus laki-laki lebih banyak terserang leu kimia dari pada perempuan. Oleh sebab itu laki-laki lebih beresiko terhadap serangan dari leukemia yang semua itu juga terkait dengan faktor penyebabnya. Berdasarkan pada bagian yang di serang, leukemia akut di sekitar rangkaian mieloid disebut leukemia nonlimfositik akut (LNLA). Sedangkan leukemia yang akut juga di bedakan menjadi dua bagian diantaranya:
Leukemia Granulositik Akut
Penyakit leukemia granulositik atau mielositik akut terjadi pada orang dewasa pada semua umur namun lebih beresiko lagi bagi mereka yang berusia 40-60 tahun. Selain orang dewasa juga dapat terjadi pada anak-anak namun dari kebanyakan kasus hanya 10% anak yang terserang leukemia granulositik akut, jadi orang dewasa lebih dominan terhadap penyakit ini. Adapun ciri dan gejala yang di timbulkan dapat berupa:
- Ekimosis; memar atau bercak biru kehitam-hitaman yang terlihat pada kulit
- Mengalami perdarahan pada gusi dan hidung (mimisan)
- Malaise; tidak enak badan, lesu dan merasa tidak nyaman
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri tulang (sternum)
- Hepatosplenomegali atau pembekakan hati atau limpa
- Komplikasi juga dapat terjadi seperti perdarahan, sepsis atau infeksi bakteri dan koagulasi intravaskular diseminata (sindrom yang terjadi karena perdarahan akibat trombin bersirkulasi dalam darah)
Penyebab dari leukemia granulositik memang belum di ketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang dapat memicunya seperti:
- Faktor radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi seperti partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron.
- Karena faktor aberasi genetik seperti pada sindrom down. Aberasi adalah perubahan susunan dan jumlah kromosom seks pada manusia dapat mengakibatkan kelainan genetik yang serius.
Harapan Hidup
Waspadailah terhadap serangan penyakit leukemia karena penyakit ini tergolong sebagai salah satu penyakit yang dapat mengancam jiwa seseorang. Apabila penderita dari leukemia granulositik akut tidak mendapatkan pertolongan dengan pengobatan maka harapan hidup di perkirakan hanya mencapai 1-3 bulan. Sedangkan mereka yang mendapatkan pengobatan harapan hidup mencapai 1-3 tahun dan selain itu juga ada beberapa yang selamat dalam jangka panjang.
Leukemia Limfositik Akut (LLA)
Leukemia limfositik akut atau limfoblastik akut adalah kanker darah yang sering menyerang anak-anak di bawah umur 15 tahun dan dari kebanyakan kasus usia anak yang lebih sering mengalami penyakit ini antara usia 3- 4 tahun. Dan selain itu juga bisa terjadi pada orang dewasa namun hanya 20% dari penderita leukemia limfositik akut ini. Dengan perbandingan orang dewasa laki-laki dan perempuan 5:4. Bagi seseorang yang terserang leukemia limfositik akut ini dapat di ketahui dengan tanda dan ciri-ciri:
- Hepatosplenomegali dan Limfadenopati yaitu pembengkakan hati dan limpa
- Mediastinum
- Memar atau bercak pada kulit
- Demam ringan
- Berat badan turun
- Nyeri tulang dan sendi
- Dan kelelahan
Harapan Hidup Limfositik Akut
Bagi penderita leukemia limfositik akut, orang dewasa yang menderita penyakit ini beresiko lebih rendah dibandingkan dari penderita leukemia granulositik akut. karena dari kebanyakan kasus lebih dari 50% mereka dapat hidup 5 tahun walaupun tanpa pengobatan. Hal itu didasarkan pada gambaran diferensiasi leukemia. Sedangkan pada anak usia 2-10 tahun tetap beresiko lebih tinggi namun tetap dapat hidup sekitar 2 tahun.
2. Leukemia Kronik
Secara umum leukemia dapat terjadi karena produksi sel darah putih yang tidak normal bahkan bisa terlalu cepat sehingga menyebabkan sel yang di produksi akan terbentuk tidak sempurna yang akan berdampak pada ketidakfungsian sistem kekebalan tubuh.
Leukemia kronik dibagi menjadi tiga jenis yaitu; leukemia granulositik kronik (LGK), leukemia limfositik Kronik (LLK) dan leukemia sel berambut.
1. Leukemia Granulositik Kronik (LGK)
Untuk penyakit leukemia granulositik atau mielositik kronik paling sering di temukan pada seseorang yang menginjak usia pertengahan atau rata-rata 20-60 tahun dan yang lebih beresiko bagi mereka yang berusia 40 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi di setiap umur dan termasuk anak-anak. Penyakit leukemia limfositik kronik lebih sering terjadi pada seseorang yang lebih tua dengan perbandingan laki-laki lebih menonjol dari perempuan. Berdasarkan gambaran diferensiasi leukemia, leukemia granulositik kronik harapan hidup anak-anak yang berumur 1-10 tahun rata-rata dapat bertahan hidup hingga 3 tahun. Penyebab dari terjadinya leukemia granulositik kronk ini di picu oleh faktor:
- Radiasi ion
- Terpajan zat kimia
Ciri dan gejala yang di timbulkan dari leukemia granulositik dapat berupa:
- Splenomegali yaitu terjadinya pembesaran limpa yang mengakibatkan mudah merasa kenyang
- Nyeri tulang
- Pucat
- Gejala hipermetabolik yaitu kelelahan, kehilangan nafsu makan, berat badan menurun dan tidak tahan panas.
Leukemia granulositik kronik menyerang dengan durasi yang lambat yang biasanya akan di temukan sewaktu melakukan pemeriksaan darah secara rutin atau skrining darah. leukemia granulositik kronik lebih di anggap sebagai gangguan mieloproliferatif karena sumsum tulang hiperselular dengan proliferasi pada semua garis diferensiasi sel. Adapun gejala yang ditimbulkan akan berkaitan dengan keadaan hipermetabolik. Apabila terjadi anemia maka dapat menimbulkan gejala takikardia yaitu detak jantung di atas normal, pucat dan nafas pendek. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan tujuan mengurangi kromosom Philadelphia dan BCR-ABL onkogenik yang terbentuk akibat translokasi sel darah yaitu pertumbuhan sel leukemik yang tidak terkontrol.
2. Leukemia Limfositik Kronik (LLK)
Leukemia limfositik Kronik merupakan suatu gangguan limfoproliferatif yang terjadi pada orang dewasa sekitar usia 60 tahun. Penyakit ini lebih banyak di derita oleh kaum laki-laki dari pada perempuan dengan perbandingan 2:1. Dari kebanyakan kasus 5%-10% penderita leukemia limfositik Kronik akan mengalami gangguan antibodi tubuh yang menganggap sel darah sebagai antigen (anemia hemolitik autoimun) atau trombositopenia sehingga tanda dan gejala yang di timbulkan menyerupai dari leukemia granulositik kronik. Selain itu juga terjadi pembesaran organ secara masif yang menyebabkan tekanan mekanik pada lambung sehingga dapat menimbulkan gejala pada tubuh yang berupa mudah merasa kenyang, rasa tak enak pada abdomen, buang air besar tidak teratur, infeksi kulit seperti herpes zoster, tingkat emosional,. Untuk mengatasi komplikasi tersebut biasanya dokter akan memberikan antibiotik intravena. Tanda dan gejala yang dapat di timbulkan dapat berupa:
- Pembengkakan pada kelenjar limfe (Limfadenopati) tanpa nyeri
- Pembengkakan hati
- Sensitif terhadap gigitan serangga
Harapan Hidup Limfositik Kronik
Penderita yang mengalami penyakit leukemia limfositik kronik berdasarkan gambaran diferensiasi leukemia dapat bertahan hidup mencapai 2-25 tahun.
3. Leukemia Sel Berambut
Diantara kasus yang terjadi, penderita yang mengalami jenis leukemia ini terhitung paling sedikit karena leukemia sel berambut merupakan penyakit leukemia yang jarang terjadi. Walaupun penyakit ini bisa di derita oleh laki-laki maupun perempuan, namun laki-laki lebih beresiko pada penyakit leukemia sel berambut ini karena berdasarkan dari jumlah penderita, laki-laki lebih banyak dari pada perempuan dengan perbandingan 5:1.
Penyebab
Walaupun penyebab penyakit leukemia ini belum di ketahui secara pasti, penyakit ini lebih sering terjadi karena faktor predisposisi genetik dan faktor lingkungan.
Penyakit leukemia ini jarang terjadi karena faktor familial namun leukemia sering terjadi dan di sebabkan dari faktor keturunan atau saudara kandung anak-anak yang terserang dengan kemungkinan mencapai 20%. Sedangkan seseorang yang mengalami kelainan kromosom seperti sindrom Down akan beresiko terhadap leukemia mencapai 20 kali lipat.
- Faktor lingkungan yang berupa pajanan dengan radiasi pergion dosis tinggi di sertai manifestasi leukimia yang timbul bertahun-tahun kemudian.
- Faktot zat kimia, misalnya; benzen, arsen, pestisida, kloramfenikol, fenilbutazon, dan agen antineoplastik.
- Faktor yang memicu pada penyakit leukemia akan meningkat pada seseorang yang melakukan pengobatan dengan radiasi dan kemoterapi. Karena kondisi sumsum tulang hipopastik merupakan predisposisi terhadap terjadinya penyakit leukemia.
Gejala dan Perawatan Leukemia Secara Umum
Dari semua jenis gejala leukemia yang bervariasi dapat di kumpulkan menjadi satu untuk memudahkan dalam mengetahui ciri-ciri bahwa seseorang tersebut telah mengidap leukemia. Dan berikut di bawah ini merupakan kumpulan gejala dari semua penyakit leukemia.
- Mudah terinfeksi; hal ini akan lebih sering terjadi apabila pengidap leukemia tersebut menalami luka yang ringan maupun berat.
- Tubuh akan mengalami demam, baik ringan maupun berat/tinggi.
- Terkadang tanpa sebab tertentu juga akan keluar keringat dingin.
- Terjagi perdarahan baik pada gusi maupun hidung.
- Tubuh akan terasa lemah dan cepat lelah walaupun sehabis istirahat/tidur.
- Berat badan menurun
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Hepatosplenomegali yaitu berupa pembekakan hati atau limpa
- Mudah kenyang
- Nyeri tulang dan persendian.
- Memar, bercak biru kehitam-hitaman atau bintik-bintik pada kulit.
Dari gejala-gejala leukemia apabila terjadi pada seseorang, maka dapat di pestikan bahwa orang tersebut telah mengidap leukemia. Selain menuimbulkan gejala pada tubuh, penyakit leukemia ini juga di dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Leukemia granulositik akut dapat menyebabkan komplikasi seperti; sepsis atau infaksi bakteri pada darah, koagulasi intravaskular diseminata atau perdarahan akibat trombin bersirkulasi dalam darah (DIC).
- Leukemia limfositik akut juga menimbulkan komplikasi yang berupa; perdarahan, sepsis dan gangguan pada sistem saraf pusat.
- Leukemia granulositik kronik dapat menimbulkan komplikasi; mielofibrosis atau gangguan sumsum tulang yang merusak produksi sel darah, pansitopenia (berkurangnya jumlah sel) dan , infrak lien.
- Leukemia limfositik kronik juga menyebabkan komplikasi yang berupa; makin berkurangnya jumlah sel, anemia hemolitik, infeksi virus purpura trombositopenik idiopatik (ITP) atau mengalami memar atau berdarah.
Perawatan yang suportif merupakan kunci untuk meningkatkan angka harapan hidup penderita leukemia. Perawatan yang di berikan oleh tim medis biasanya mencakup perhatian yang berguna untuk melawan infeksi dan perdarahan. Sedangkan untuk melawan infeksi, biasanya dokter juga akan melakukan terapi antimikroba yang di mulai pada saat awal terjadinya infeksi.
Leukemia nonlimfositik akut akan terjadi pada orang dewasa yang di tandai dengan awal gejala secara mendadak atau progresif dengan durasi gejala yang singkat. Apabila leukemia nonlimfositik akut ini tidak segera di abati dalam waktu 3-6 bulan maka akan berakibat fatal. LNLA ini akan mengakibatkan menurunnya jumlah trombosit, terjadinya anemia yang akan menimbulkan gejala pada tubuh seperti; menggigil, demam, takikardia dan takipnea.
Adapun jenis pengobatan dan perawatan lainnya yang di lakukan oleh dokter untuk mengatasi penyakit leukemia tersebut biasanya adalah:
- Pengobatan yang bertujuan untuk membunuh sel kanker pada darah dapat di lakukan Kemoterapi.
- Leukimia di obati dengan di berikan antibiotika apabila terjadi infeksi.
- Radiasi apabila limpa atau hati telah membesar.
- Tranfusi darah juga di lakukan apabila telah terjadi komplikasi seperti anemia
- Selain kemoterapi, untuk menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut juga dengan Radioterapi dan terapi.
- Transplantasi sel induk juga di lakukan apabila telah terjadi kerusakan sumsum.
- Penyinaran lokal juga di lakukan apabila terjadi manifestasi lokal seperti; rasa nyeri tulang yang hebat dan pembesaran kelenjar yang menggangu pernafasan atau menelan.
Waspadailah akan penyakit leukemia karena selain menimbulkan komplikasi penyakit yang sangat berbahaya, penyakit ini juga dapat merenggut jiwa. Segeralah bawa kedokter apabila terdapat gejala-gejala seperti di atas karena pengobatan yang di lakukan lebih awal akan jauh lebih baik.
Demikianlah uraian tentang Ciri-ciri Penyakit Leukemia - Gejala, Penyabab dan Harapan Hidup, semoga bermanfaat. Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Ciri-Ciri Penyakit Kencing Manis Yang Mematikan.
Demikianlah Artikel Ciri-ciri Penyakit Leukemia - Gejala, Penyabab dan Harapan Hidup
Sekian artikel Ciri-ciri Penyakit Leukemia - Gejala, Penyabab dan Harapan Hidup kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk Anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Ciri-ciri Penyakit Leukemia - Gejala, Penyabab dan Harapan Hidup dengan alamat link https://infokesehatankekinian.blogspot.com/2016/11/ciri-ciri-penyakit-leukemia-gejala.html
0 Response to "Ciri-ciri Penyakit Leukemia - Gejala, Penyabab dan Harapan Hidup"
Posting Komentar